"Saya nggak tahu rekening itu dipakai buat ngumpulin dana," kata mahasiswi semester 3 ini saat berbincang dengan detikcom, Senin (23/9/2013).
Resqi menjelaskan, pada Agustus lalu dia berkenalan dengan Adi, mahasiswa baru di kampusnya. Adi yang mengaku dari Jakarta, membutuhkan rekening untuk menerima transfer dari rekannya. Resqi pun memberikan nomor rekeningnya.
"Mulai September ada uang masuk. Adi juga selalu bertanya soal adanya tranfer. Kemudian dia minta diambilin dan diberi uangnya," jelas Resqi.
Resqi mengaku tak sadar rekeningnya dicatut untuk penipuan. Lewat akun @pejuang_sedekah itu, modus penipuan dilakukan. Beberapa kali nomor rekeningnya dicantumkan untuk meminta bantuan bagi korban yang tak mampu dan membutuhkan perawatan rumah sakit.
Caranya, pemilik akun itu meminta tolong (me-mention) kepada pemilik akun yang memiliki jumlah pengikut banyak. Padahal sama sekali tak ada korban yang dibantu.
Sayangnya, Resqi tak tahu di mana tempat kos pria bernama Adi yang baru dikenalnya itu. Dia mengaku memberi nomor rekening itu karena rasa simpati pada Adi. Siapa Adi, Resqi tak tahu banyak. Tempat kos-nya pun dia tak tahu.
"Di rekening sudah saya cek ada Rp 8-10 juta dari transfer orang-orang. Sudah saya berikan ke Adi," imbuhnya.
Sayangnya, hingga kini Resqi belum menutup rekeningnya di BNI itu. "Belum saya tutup," tuturnya. Namun dia mengaku sudah melapor ke Polres Takalar. Sedang akun @pejuang_sedekah langsung ditutup pemiliknya begitu dugaan penipuan ini terkuak.
Sumber Detik